Sabtu, 04 Januari 2014

PANTAI PANJANG, BENGKULU

 PANTAI PANJANG MERENGGUT NYAWA LAGI

BENGKULU - Seakan menjadi tradisi tahunan, setiap menjelang tahun baru pantai panjang kembali merenggut nyawa untuk kesekian kalinya. Yang menjadi korban untuk tahun ini adalah M. Gilang Saputra (10) pelajar SDN 38 Kota Bengkulu, Medi Hadi Putra (14) pelajar MTs Jal-Alhak dan Sandi (14) pelajar SMPN 15 Kota Bengkulu. Ketiga korban tersebut adalah kawan sejawat karena mereka bertiga tinggal di wilayah yang sama yaitu Jalan Pramuka II RT 4 Kelurahan Tanah Patah. Kronologis kejadiannya adalah ketika Gilang, Medi, Sandi dan ke enam temannya yang lain yaitu Aca (12), Kevin (11), Okta (14), Taufik (13), Rizki (14), dan Yudi (14). Karena Yudi sedang menjaga handphone milik rekannya Sehingga hanya delapan rekanny saja yang bermain bola sepak.

Sedang asyiknya bermain bola di pinggir Pantai Panjang persisnya di depan kafe malibu pasir putih. Mereka bermaksud untuk mandi di pantai setelah penat bermain pola sepak. Tanpa disadari mereka sudah berada jauh dari tepi pantai dan dengan seketika datang ombak besar menggulung kedelapan pelajar tersebut. Pada saat yang bersamaan, beberapa warga melihat kejadian teraebut dan berhasil menolong kelima pelajar tersebut, tapi naas bagi Gilang, Madi, dan Sandi tidak dapat diselamatkan.

Putra dan Gilang berhasil diketemukan sekitar pukul 08. 10 WIB oleh warga yang melihat bahwa masih ada pelajar yang belum terselamatkan. Namun warga hanya mampu menyelamatkan Putra dan Gilang yang telah berada ditengah laut dengan jasad terbujur kaku tanpa bernafas lagi. Kelima pelajar yang selamat memutuskan untuk pulang ke rumah dan memberitahukan kejadian ini kepada orang tua mereka. seketika itu juga orang tua dan tetangga korban mendatangi lokasi kejadian.

Kesedihan nampak jelas teruiir di wajah orang tua Medi Hadi Putra dan M. Gilang Saputra saat melihat jasad anak yang mereka cintai sudah terbujur kaku. Mereka tidak mengira bahwa akan kehilangan buah hati yang dikasihi begitu cepat. Begitu juga yang dirasakan oleh orang tua M. Gilang Saputra, Firdaus dan Sumbangsih. Anak laki-laki yang telah di tunggu selama 15 tahun lamanya telah pergi meninggalkan mereka selama-lamanya.


Jenazah Putra dan Gilang akhirnya d bawa pulang kerumah duka setelah dilakukan pengecekkan. Jasad Sandi baru diketemukan sekitar pukul 11.00 WIB, olah tim SAR dikarenakan anggota Polair, Polres dan Polsek Ratu Agung mengira bahwa hanya Putra dan Gilang saja yang tidak selamat. usai melaksanakan ibadah sholat Dzuhur, ketiga jenazah di sholatkan di Masjid Khoirul Amin RT 11 Tanah Patah dan akan disemayamkan di TPU Padang Dedok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar