Kamis, 02 Januari 2014

RIMBO PEGADANG, LEBONG


LEBONG MEMANAS HANYA KARENA JERUK GERGA




RIMBO PEGADANG - Puluhan warga Kecamatan Rimbo Pegadang, Kabupaten Lebong mengamuk dikarenakan meninggalnya salah satu warga mereka yang bernama Doni (24). Doni (24) di ketemukan oleh anggota Polsek Rimbo Pegadang pada hari Jumat sore (27/12) setelah mendapatkan informasi bahwa adanya korban penembakan di kebun jeruk gerga milik seorang wanita asal medan bernama Silvi. Korban diketemukan di jalan masuk kebun Jeruk Gerga dengan luka lebam dan luka tembak di kepala, namun masih bernafas. Korban diduga mencuri jeruk gerga akibatnya korban ditembak oleh oknom aparat Brimob yaitu Briptu AZ dan JO yang dibayar untuk menjaga kebun tersebut. Anggota Polsek Rimbo Pengadang langsung membawa korban ke rumah sakit umum Curup, akan tetapi dalam perjalan menuju rumah sakit korban meninggal dunia. Warga Rimbo Pengadang yang mengetahui hal ini tidak terima dan mendatangi kebun jeruk gerga.

Masyarakat yang mengamuk melampiaskan amarahanya dengan melakukan pengerusakkan dengan menebang pohon jeruk dan membagikan setiap desanya 2 karung jeruk gerga. Selain itu, warga juga membakar pondok-pondok di dalam kebun jeruk, sebuah ruko jeruk gerga yang berada di tepi jalan dan 1 unit mobil Toyota Kijang Nopol BD 9317 KZ. pelaku penembakan sampai saat ini belum ditemukan karena diduga anggota Brimob yaitu Briptu AZ yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan ini melarikan diri ke hutan karena takut akan serangan warga, akan tetapi Briptu AZ, yang berhasil diamankan semenjak kemarin (28/12) pagi, AZ menjalani pemeriksaan secara intensif di Propam Polda Bengkulu.


Korban penembakan yaitu Doni Bin Amri (24) ini masih keponakan salah satu satu Anggota DPRD Lehong H. Syamsui Yusuf, SH. beliau mengatakan agar kasus yang menimpa keponakannya ini dapat diusut tuntas dan dapat diselediki secara transparan tanpa ada yang ditutupi terhindar dari apapun penyebab penembakan tersebut, saat melayat di rumah duka. Keluarga korban masih belum bisa menerima kepergian Doni. menurut Rudi (36) paman korban penembakan mengatakan bahwa kondisi keponakannya sangatlah tidak wajar, walaupaun dia benar mencuri kenapa harus ditembak padahal kondisi korban sudah babak belur. Beliau menilai penembakan tersebut sangatlah tidak pantas. Padahal korban tidak mengancam nyawa orang lain. Sebagai salah satu pihak leluarga, Rudi tidak bisa menerima kajadian ini, mereka akan menuntut keadilan terhadap apa yang terjadi kepada Doni. Beliau menginginkan kasus ini diselediki dan keadilan.

Dilain pihak, Kepala Kompi Brimob Curup, Kompol. Irsan Sinuhaji bertanggung jawab dan memastikan akan melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan ini. Jika memang benar terbukti penembakan tersebut melanggar prosedur akan dipastikan adanya sanksi tegas. Namun sebaliknya, jika penembakan tersebut ssesuai dengan prosedur, kami akan membentuk tim untuk melaukan penyelidikan terhadap kasus ini.

Dengan diterjunkannya beberapa anggota TNI dari Koramil Rimbo Pengadang untuk menenangkan warga dan menetralisir tindak anarkis warga jangan sampai meluas. Sedangkan Kapolres Lebog AKBP Roh Hadi, S.IK berharap agar waga tidak termakan isu. Beliau pun menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban, saat menenangkan warga yang mendatangi Polsek Rimbo Pegadang Pegadang. Setelah itu, warga dan keluarga memutuskan untuk mengurus jasad korban yang menurut rencana akan dimakamkan hari ini (28/12). sebelum dimakamkan, jasad korban dibawa kerumah sakit umum Curup pada pukul 21.00 WIB, untuk dilakukannya proses otopsi dan mengeluarkan peluruh yang masih bersarang di kepala korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar